Sekelompok nyawa telah hadir atas nama sahabat
Begitu lama bersekutu dengan waktu merajut sebuah kenangan
Membentuk jejak-jejak yang panjang tanpa batas
Kemudian menjelma menjadi serangkaian suara yang bisa saling merangkul
Karena disitulah, notasi nada yang baru terlahir
Dan selalu mencoba abadi di bawah bayang-bayang fajar utara
Sejarah kemarin, akhirnya mengantar kita kesini
Mengoyak perbedaan antara teman dan saudara
Detak antara satu dengan yang lain selalu saling memandang
Tak putus-putusnya menandai musim dengan seribu pemahaman
Sudahkah kita semua sama ?
Begitu kerasnya nafas-nafas kita mengenal perbedaan masing-masing
Sambil meraba guratan tangan sendiri
Menyimak kembali jejak kaki yang telah lalu
Semoga kita masih malu untuk berpisah oleh sesuatu pun
Betapa agungnya kita yang terlahir untuk bersama
Selalu mampu saling memikul beban
Padahal langkah kita terus saja menua
Lalu kemana laju arah lari kita sekarang ?
Itulah pertanyaan dalam batin sekelompok sahabat
Berharap agar perahu kita tetap berlayar ke dermaga yang sama
Sebagai simbol untuk membina kisah yang akan melegenda
Dan akhirnya, kita bisa pahami
Bahwa kita tumbuh dari akar pohon yang sama
Dan telah mengembara jauh menelusuri pusaran waktu
Meski semuanya akan berhenti dan berakhir suatu saat nanti
Hanya kebersamaan ini yang terjalin bermakna
Yang mampu menerangi cakrawala tanpa mentari
Dan mampu menghidupkan jiwa yang telah mati
Walau jejak kita sudah pun hilang
Kita tetap akan terukir sebagai sahabat
Dan menulis di setiap kepingan zaman
Menjadi sebuah prasasti musim semi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar