Jumat, 25 Juli 2008

MASIHKAH TUHAN MENDENGAR TERIAKKU...?

MASIHKAH TUHAN MENDENGAR TERIAKKU...?

Dikala aku berlari telusuri jejak putih

Adalah lonceng yang berdera tanpa suara

Adalah sebuah penghargaan yang retak karena nafsu setan

Tapi tlah kucoba patahkan lewat tangisan

Masihkah TUHAN mendengar teriakku ...?

Sebuah pilar besi berubah jadi arang

Semula suci sekarang usang

Dan terkubur oleh tarian kelam

Membungkam hati yang telah jadi asam

Masihkah TUHAN mendengar teriakku ...?

Setelah kulumuri sajadah putih di ruangan

Dengan tinta hitam, kuning dan merah

Kuteriakkan sesal tiada tara

Tapi sayang malam telah menjelang

Sekali lagi rintihku....

Masihkah TUHAN mendengar teriakku ...?

Sedang kakiku terus melangkah tua

Namun sajadah itu belum juga bersih

Dan kini hanya bisa meratap

Mencari keberadaan dermaga

Sebagai persinggahan terakhirku

Menuai kilasan perjalanan masa lalu


Oh...TUHAN..

Maafkan jiwaku



CB : Chulle Al-Buchori

(Malang, March 4 2003; 00:00 wib)

< Pengakuan para “...” atas jeratan pergaulan bebas mereka.

Tidak ada komentar: